Rabu, 05 Maret 2008

CEPATLAH MENJADI KUPU-KUPU

Adalah saya sebagai orang pertama yang merasakan nuansa aneh di rumah. Serangan yang selalu melanda setelah menggunakan air dari kamar mandi belakang adalah merupakan dari misteri ini. Tidak ada orang yang sepakat dengan fenomena yang saya utarakan ini awalnya. Semula mereka menuduh bahwa saya berimajinasi terlalu tinggi dan mengalami skizofrenia (ga segitunya sih). Yang jelas saya tertuduh sebagai orang yang kurang bisa jaga kebersihan. Enak aja! Memangnya saya upik abu (lho?). *** Hari berganti hari. Akhirnya warga rumah saya merasakan serangan yang serupa. Mulai dari Mbak Ruli, Mang Ujang, Bapak, Ibu, Aa’, Teteh, pokoknya siapa saja yang bisa masuk kijang (?). konferensi internal rumah pun digelar guna menyelesaikan masalah ini. Insting detektif Conan saya mengatakan bahwa ada yang salah dengan air di rumah kita. Ini berarti berkaitan erat dengan tangki air yang berada dekat dengan dengan perkebunan salak atau bisa kita sebut dengan kebon salak. Hipotesa awal kami terima dari pendapat ibunya Wili (tetangga saya) bahwa hal ini dilatari dengan tumbuhnya pohon-pohon bamboo di belakang rumah saya. Angin yang menghempas tumbuhan bamboo yang masih kecil itu biasa menerbangkan serbuk kecil yang bersifat gatalik (baca: menyebabkan rasa gatal, red). Serbuk-serbuk itulah yang jatuh di tangki air dan menyebabkan fenomena gatal masal ini. *** Jadilah kami sekeluarga menganut ideology caduibakisme (baca: cadu-ibak-isme. Taken from Sundaness, means jarang mandi ^_^) guna menghindari gatal yang diakibatkan oleh air rumah kami. Tak sampai berapa lama, kami tak tahan dengan kebijakan ini karena badan kami tetap saja gatal (ya iyalah, sapa suruh kagak mandi…). Dengan demikian, hipotesa 1 tertolak. Insting Conan saya kembali berjalan. Saya mencurigai penghuni sebelah adalah pelaku sabotase air rumah kami (walaupun jelas ini belum seberapa dibandingkan sabotase air dan listrik warga Gaza oleh Zionis la’natullah’alaihim). Benarlah, pagi hari tepat sebelum A Fahmi (korban 1) berangkat, pelaku ketangkap basah tengah melakukan aksinya. Ia mendarat tepat di tubuh Fahmi di ruang dekat belakang yang kemudian kami sepakati sebagai TKP. Korban selanjutnya adalah Kukuh dan Fajar (murid saya). Namun, kali ini aksi pelaku tidak ketahuan. Beberapa hari kemudian, pelaku kedapatan kembali melakukan aksinya terhadap Pak Syarif and the genk saat memperbaiki kendaraan keluarga kami, lalu beraksi juga tepat di tangan kiri Mang Ujang, disusul oleh Mpok Ati yang sedang mampir ke rumah. Tidak kurang 10 orang sudah menjadi korban… *** Berikut adalah ciri pelaku. Nama: U**t B**u. Bertubuh kenyal. Tinggi sekitar 0,5 sampai 1,3 cm. Panjang 2 sampai 6 cm. Gondrong alias berbulu lebat. Hidup di lingkungan seperti sebelah rumah saya, tepatnya sekitar pepohonan dan aktif di musim penghujan. Hidup dalam beberapa minggu dan kemudian akan mengalami tahap metamorfase selanjutnya, yaitu menjadi kepompong dan kupu-kupu yang indah. *** Tidaklah Allah menciptakan sesuatu begitu saja tanpa suatu haq (“Ya Tuhan kami, tiada-lah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Mahasuci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.” - QS. Ali 'Imran, 3: 191). Sungguh, adalah kewajiban bagi manusia untuk dapat melihat tanda-tanda kebesaran Allah…. Dengan demikian, orang tersebut akan mengenal Sang Pencipta yang menciptakan dirinya dan segala sesuatu yang lain, menjadi lebih dekat kepada-Nya, menemukan makna keberadaan dan hidupnya, dan menjadi orang yang beruntung dunia dan akhirat. *** Ulah perlindungan diri ulat bulu seperti tadi mungkin memang sepele saja. Namun, bukankah kita (seharusnya) sudah sepakat akan hikmah besar dari tahapan hidup si ulat (telor-telor, bulet-bulet, kepompong, kupu-kupu, kasian…. Terusin sendiri deh). Menjijikan, bahkan mungkin menakutkan bagi sebagian orang. Tunggu saja beberapa pekan lagi, niscaya akan kau dapati si ulat gondrong tadi telah menjadi kupu-kupu nan indah. Perjalanan menuju keindahan memang butuh proses… yang tidak selalu indah. Namun, jangan biarkan nafsu isti’jalmu memaksanya segera berubah karena itu hanya akan menyakitinya saja. *** Mungkin sepele saja. Namun, ingatlah bahwa 2 hal yang paling sering melalaikan manusia; yaitu nikmat waktu luang dan nikmat sehat. Jadi…, gatalkah tubuhmu hari ini? Jika tidak, berarti tubuhmu cukup sehat. Oleh karena itu, bersyukurlah dan berdoalah agar ulat bulu itu segera menjadi kupu-kupu...

1 komentar:

pemikir_ulung mengatakan...

cudin..cudin..
anak yang aneh...
btw rumah nt rame amat ya..